Kaitan Fungsi Kognitif dengan Tipe Kepribadian
Katakanlah, kita sudah memahami mengenai susunan fungsi kognitif, tapi sebetulnya apa perbedaannya antara fungsi yang ekstrovert dengan yang introvert? Untuk mengetahui perbedaan antara fungsi kognitif ekstrovert dengan fungsi kognitif introvert, dalam bukunya, Psychological Types, Jung (2016) mendeskripsikan karakteristik setiap fungsi kognitif sebagai berikut:
1. Thinking
Fungsi kognitif thinking terdiri dari dua jenis, yaitu extrovert thinking dan introvert thinking. Fungsi ini mengacu kepada penilaian berdasarkan fakta, serta fokus kepada kemampuan memutuskan sesuatu secara logis.
Karakteristik Te adalah menilai dengan keberadaan data objektif, empiris, dan memiliki kebenaran yang mutlak. Menurut Jung, Te adalah fungsi berpikir yang menggunakan penalaran induktif. Te adalah proses yang berkaitan dengan organisasi dan hierarki fenomena. Maka dari itu, individu pengguna Te biasanya akan menimbang pro dan kontra apabila akan memutuskan sesuatu. Mereka juga bersifat goal oriented karena mampu membuat rencana strategis, berorientasi kepada apa yang baik dan benar berdasarkan fakta lapangan. Contohnya, dalam setting dunia kerja, individu pengguna Te mampu mendelegasikan dan mengorganisasikan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan. Apabila mereka diberi posisi sebagai manajer, mereka cenderung akan menjadi manajer yang berorientasi pada pemenuhan goal setting, keadilan, dan keteraturan dalam sistem pekerjaan.
Dalam susunan fungsi kognitif, peletakan Te mempengaruhi sejauh apa individu menilai sesuatu berdasarkan data objektif dan mengorganisasi dunia luar untuk mencapai tujuan. Maka dari itu, individu dengan Te dominan akan cenderung kuat dalam kemampuan ini.
Te dominan : ENTJ dan ESTJ
Te sekunder : INTJ dan ISTJ
Te tersier : ENFP dan ESFP
Te inferior : INFP dan ISFP
Sama halnya dengan extrovert thinking, introvert thinking (Ti) membuat keputusan berdasarkan fakta. Bedanya, jika individu pengguna Te mengandalkan fakta dari lapangan yang objektif, penalaran induktif, dan data yang berasal dari luar diri, individu pengguna Ti cenderung menggunakan penalaran deduktif, sehingga ia akan berusaha menjelaskan setiap masalah menggunakan logika subjektif. Mereka tidak hanya menimbang fakta berdasarkan pro dan kontra, tetapi juga apa yang baik dan tidak menurut kerangka berpikir mereka sendiri. Kerangka berpikir ini akan selalu berubah apabila mereka mendapatkan pengalaman baru. Mereka dikenal sebagai pemikir mendalam, seperti seorang filsuf.
Peletakan Ti dalam susunan fungsi kognitif mempengaruhi sekuat apa individu mengandalkan daya nalar pribadi dalam caranya menilai sesuatu. Tipe dengan Ti dominan akan cenderung kuat dalam daya analitis, karena penilaian mereka tidak dipengaruhi oleh preferensi dunia luar dan cenderung lebih suka mempertanyakan suatu fakta berdasarkan kerangka berpikir pribadi dibandingkan pengguna Ti sekunder, tersier, dan inferior.
Ti dominan : INTP dan ISTP
Ti sekunder : ENTP dan ESTP
Ti tersier : INFJ dan ISFJ
Ti inferior : ENFJ dan ESFJ
2. Feeling
Fungsi ini mengacu kepada penilaian berdasarkan perasaan dan nilai-nilai, tentang apa yang sebenarnya pantas atau tidak pantas. Fungsi feeling terdiri atas ekstrovert feeling dan introvert feeling.
Extrovert feeling (Fe) adalah fungsi penilai yang berdasar pada koneksi dan kesamaan dengan orang lain. Menurut Jung, karena bersifat ekstrovert dan objektif, Fe merangkum sistem nilai ke luar dalam bentuk kesopanan dan etika umum. Individu dengan Fe yang dominan ditandai dengan kemampuan mereka dalam membentuk konektivitas dengan orang lain serta berempati karena mereka mudah memahami perasaan orang lain. Nilai-nilai yang mereka anut adalah menjunjung tinggi harmoni dan perdamaian. Contohnya, dalam kehidupan sehari-hari, individu dengan Fe dominan akan cenderung bekerja di bidang filantropi dan pelayanan publik karena empati mereka yang tinggi. Selain mampu menghubungkan perasaan dengan orang lain, orang dengan Fe dominan juga cenderung suka mengekspresikan perasaan mereka secara bebas. Apabila mereka senang, sedih, atau marah, mereka membiarkan orang lain mengetahuinya.
Peletakan posisi Fe dalam susunan fungsi kognitif mempengaruhi seberapa peka individu terhadap empati dan perasaan yang berasal dari luar diri mereka. Tipe Fe yang dominan akan jauh lebih ekspresif dan berorientasi pada nilai-nilai eksternal dibandingkan tipe dengan Fe sekunder, tersier, dan inferior.
Fe dominan : ENFJ dan ESFJ
Fe sekunder : INFJ dan ISFJ
Fe tersier : ENTP dan ESTP
Fe inferior : INTP dan ISTP
Introvert feeling (Fi) berfokus pada nilai-nilai pribadi, keaslian, dan autentisitas. Fi merangkum sistem nilai ke dalam diri individu, sehingga individu dengan Fi dominan cenderung menilai sesuatu berdasarkan apa yang baginya baik dan buruk secara subjektif, namun tidak berdasarkan logika seperti Ti, mereka akan membuat keputusan berdasarkan “bagaimana rasanya” bila mereka berada di posisi tertentu. Perbedaan Fi dengan Fe juga terletak pada bagaimana individu mengekspresikan emosinya. Individu dengan Fi dominan adalah pribadi yang tertutup dan cenderung tidak suka menampakkan emosinya. Selain itu, jika pengguna Fe sangat ingin menciptakan suasana harmoni, pengguna Fi jauh lebih peduli dengan menciptakan suasana yang sesuai dengan nilai-nilai batin dan preferensi individu. Meskipun mereka juga menyukai harmoni, mereka tidak menyukai apa pun yang palsu dan akan menghindari keramah-tamahan jika bertentangan dengan apa yang mereka rasakan di dalam.
Peletakan posisi Fi dalam fungsi kognitif berpengaruh terhadap tingkat toleransi individu terhadap suatu hal berdasarkan nilai pribadi. Maka dari itu, individu dengan Fi dominan akan cenderung suka menilai menggunakan preferensi pribadi terlebih dahulu apabila menghadapi sesuatu ketimbang tipe dengan Fi sekunder, tersier, dan inferior.
Fi dominan : INFP dan ISFP
Fi sekunder : ENFP dan ESFP
Fi tersier : INTJ dan ISTJ
Fi inferior : ENTJ dan ESTJ
3. Intuition
Intuition adalah fungsi belajar yang berguna sebagai penangkap informasi berdasarkan kemungkinan-kemungkinan, ide, dan pola-pola. Intuition terdiri atas extrovert intuition dan introvert intuition.
Sebagai fungsi penangkap informasi yang bersifat ekstrovert, Ne sangat bergantung kepada dunia luar. Ne berguna untuk mengamati dan melihat kemungkinan teoritis serta koneksi abstrak pada lingkungan, sehingga individu pengguna Ne cenderung mampu menemukan hubungan dan pola antara orang, benda, dan peristiwa tertentu, untuk memunculkan pemahaman baru mengenai hal-hal tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, pengguna Ne dikenal sebagai pribadi yang “suka ngide,” inovatif, dan memiliki keingintahuan yang besar akan sesuatu. Hanya saja, peletakan Ne dalam susunan kognitif berpengaruh terhadap kemampuan ini. Individu dengan Ne dominan akan cenderung menempatkan pengetahuan sebagai kebutuhan utama dan suka mengeksplorasi ide-ide atau teori baru. Mereka tidak suka dikekang dengan ide-ide lama karena ingin terus belajar dari orang lain, tidak pernah puas dengan ilmu yang sudah mereka miliki. Sedangkan tipe dengan Ne sekunder, tersier, atau inferior mampu menggunakan Ne untuk mengeksplorasi dan menemukan pola, namun tidak secepat dan seoptimal tipe Ne dominan.
Ne dominan : ENTP dan ENFP
Ne sekunder : INTP dan INFP
Ne tersier : ESTJ dan ESFJ
Ne inferior : ISTJ dan ISFJ
Sama halnya dengan Ne, Ni adalah fungsi belajar yang bersifat intuitif. Namun berbeda dengan Ne yang mengambil ide dan mengidentifikasi pola-pola dari dunia luar, Ni mengambil ide berdasarkan perenungan dan insight. Pengguna Ni akan mensintesis ide-ide yang abstrak dengan imajinasi mereka. Pengguna Ni tidak akan seimpulsif pengguna Ne dalam mengeksplorasi, karena mereka lebih fokus pada perenungan dengan diri sendiri, sehingga kesannya mereka sangat individualistis. Maka dari itu, apabila dibandingkan dengan Ne yang berorientasi pada “apa yang bisa dilakukan?” pengguna Ni lebih berorientasi pada “apa yang akan terjadi?” karena Ni berfungsi sebagai penganalisis prediksi. Susunan Ni dalam fungsi kognitif mempengaruhi seberapa kuat orang membuat prediksi dan mendapatkan ide dari hasil perenungan mereka. Jadi, apabila kamu termasuk Ni dominan, maka kamu akan lebih sering menggunakan Ni ketimbang fungsi kognitif lain.
Ni dominan : INTJ dan INFJ
Ni sekunder : ENTJ dan ENFJ
Ni tersier : ISTP dan ISFP
Ni inferior : ESTP, ESFP
4. Sensing
Sensing adalah fungsi belajar yang berfungsi sebagai alat penerima informasi yang berasal dari hal-hal bersifat nyata, berkebalikan dengan intuition yang bersifat ide abstrak. Sensing dibagi menjadi dua, yaitu extrovert sensing dan introvert sensing.
Extrovert sensing (Se) adalah fungsi belajar yang mengandalkan pengalaman nyata untuk memperoleh pengetahuan baru. Menurut Jung, Se adalah fungsi penginderaan yang memahami fenomena secara realistis dan konkret. Se memusatkan perhatian pada fakta demi menerima kesenangan fisiologis setinggi mungkin. Gampangnya, dalam kehidupan sehari-hari, individu pengguna Se akan cenderung bersemboyan “YOLO” dan menyukai tantangan yang memicu adrenalin, bersifat here and now. Sama halnya dengan orang dengan Ne, orang dengan Se juga menyukai pengalaman-pengalaman baru, namun perbedaannya adalah orang dengan Ne lebih berfokus pada ide dan kemungkinan dari suatu pengalaman, sementara orang dengan Se cenderung melihat sesuatu apa adanya. Semakin dominan Se seseorang dalam fungsi kognitif akan berpengaruh terhadap seberapa individu menyukai tantangan-tantangan, pengalaman fisik yang baru, dan tidak membatasi diri terhadap lingkungan. Hal yang berbeda akan dialami oleh individu Se sekunder, tersier, dan inferior, karena penggunaan Se mereka tidak sebanyak Se dominan.
Se dominan : ESFP dan ESTP
Se sekunder : ISFP dan ISTP
Se tersier : ENFJ dan ENTJ
Se inferior : INFJ dan INTJ
Seperti halnya Se, kegunaan Si adalah menerima informasi berdasarkan hal yang nyata dan konkrit. Menurut Jung, Si adalah fungsi penginderaan yang memahami fenomena sedemikian rupa seperti halnya sensasi ekstrovert (Se), tetapi dengan cara subjektif. Si berfungsi untuk membandingkan fenomena dengan pengalaman masa lalu dengan terperinci dalam apa yang dideteksinya, sehingga menciptakan tingkat kesadaran dan prosedur dalam pekerjaan mereka. Sehingga, apabila Se menyukai hal-hal baru dan tantangan, Si lebih fokus kepada hal-hal yang sudah ada dan menetap. Susunan Si dalam fungsi kognitif berpengaruh terhadap persepsi mereka terhadap prosedur dan rincian, sehingga individu yang dominan Si bisa diibaratkan sebagai manusia yang down to earth. Mereka cenderung lebih suka melakukan sesuatu secara konstan, tidak berperilaku menyalahi aturan, dan berpatokan terhadap tradisi, ketimbang tipe dengan Si sekunder, tersier, dan inferior.
Si dominan : ISTJ dan ISFJ
Si sekunder : ESTJ dan ESFJ
Si tersier : INTP dan INFP
Si inferior : ENTP dan ENFP
At last, pembahasan kita mengenai teori dan konsep Myers-Briggs Type Indicator berakhir di sini.